Rumah Mode Busana dengan Konsep Pentagonal di Surabaya

  • Kharisma Ziliwu Univeritas Katolik Darma Cendika
  • Heristama Anugerah Putra Univeritas Katolik Darma Cendika
Keywords: Penjahit, Transformasi, Desainer, Ruang, Busana

Abstract

Perancangan tempat jahit membantu para penjahit lebih leluasa dalam melakukan pekerjaan terutama dalam mendesain sebuah model busana. Dalam perancangan tempat jahit, desain bangunan harus memberikan cerminan karakter dari fungsi bangunan itu sendiri. Penulisan penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang berupa analisa dari beberapa unsur-unsur yang berkaitan dalam perancangan bangunan serta studi literatur yang bertujuan untuk menjelaskan dan mencatat beberapa bagian penting dalam proses perancangan bangunan. Unsur perancangan merupakan hal penting dalam sebuah perencanaan model dan bentuk bangunan.  Unsur perancangan tersebut terdiri dari konsep dan metode perancangan, data dan lokasi tapak, zoning, bentuk transformasi dan desain, sistem struktur, interior dan eksterior. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan tahap analisa yang berkaitan dengan unsur perancangan. Analisa tersebut ialah analisa site, view, mainentrance. Tujuan perancangan tempat penjahitan busana (tailor dan modes) umumnya sebagai tempat untuk orang-orang yang mempunyai kreatifitas dalam mendesain dan menjahit busana serta membantu semua pekerjaan yang dilakukan oleh penjahit atau desainer terlihat lebih mudah dan juga sebagai tempat fasilitas umum bagi masyarakat yang menggunakan jasa penjahit dan desainer busana. Tempat jahit merupakan sebagai tempat sekaligus studio bagi desainer dan penjahit, maka dari itu dalam ruang bangunan harus memiliki space yang memungkinkan dalam ruangan tidak tecipta hawa panas dan sempit.

Author Biography

Kharisma Ziliwu, Univeritas Katolik Darma Cendika

Fakultas Teknik

Program Studi Arsitektur

References

A.S.P, Suharso. (2000). Taman Batu Artifisial. Yogyakarta: Penerbit Kanisius (Anggota IKAPI).

Dian, M dan Ivon, X. (2014). Feng Shui dan Interior Rumah Tinggal. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo.

Fehér, K., Szilágyi, B. dan Halmos, B. (2018). Golden Ratio And Fibonacci Sequence In Pentagonal Constructions Of Medieval Architecture. YBL Journal of Built Environment Vol. 6 No. 1 pp. 37-46.

Groat, L. dan Wang, D. (2013). Architectural Research Methods. New Jersey: John Wiley & Sons.

Isnaini, N. (2020). Pengembangan Desain Workstation Untuk Penjahit Busana Dengan Area Terbatas. Jurnal Kreatif Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 7, No. 2. DOI: https://doi.org/10.46964/jkdpia.v7i2.11.

Komariyah, I. dan Wiyoso, J. (2017). Nilai Estetika Barongan Wahyu Arom Joyo Di Desa Gunungsari Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati JST: Jurnal Seni Tari Vol. 6 No. 1. DOI: 10.15294/JST.V6I1.12106

Nurhadiat, D. (2004). Pendidikan Seni Rupa. Jakarta: PT Grasindo.

Priambodo, T. (2011). Struktur dan Konstruksi Rumah Menengah. Jakarta: Niaga Swadaya

Rambe, A. (2015). IbM Usaha Penjahit Busana Wanita dalam Pembuatan Aksesoris dari Limbah Kain Perca. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 21 No. 82. Hal. 1-6. DOI: https://doi.org/10.24114/jpkm.v21i82.3435

Surya, T.A. (2017) Perancangan Workstation Untuk Kegiatan Menjahit Di Rumah Design Workstation For Home Sewing Activities, e-Proceeding of Art & Design Vol. 4 No. 3 pp. 1494.

Ursiah, A., Noer, F. dan Fitriana. (2018). Penerapan Pola Dasar Busana Wanita Pada Usaha Menjahit Pakaian Wanita di Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol. 3 No. 1. Hal 1-7.

Wicaksono, A.A. dan Endah, T. (2014). Teori Interior. Jakarta: Griya Kreasi (Penebar Swadaya Group).

Yuningsih, S., Destiarman, A.H., dan Tresnadi, C. (2020). Kajian Komponen Struktural Dan Fungsional Pada Kemeja Bermotif Batik Kontemporer Dalam Elemen Estetika Busana. Gelar: Jurnal Seni Budaya Vol. 18 No. 1 Hal. 35-44. DOI: https://doi.org/10.33153/glr.v18i1.3018

Published
2022-03-11