Jurnal Lingkungan Karya Arsitektur https://jurnal.ukdc.ac.id/index.php/LKR <p>The LingKAr Journal is a means to publish scientific work in the field of Architecture in the form of research&nbsp;results, literature studies, and design studies that have been produced by lecturers, students, and practitioners.&nbsp;The LingKAr Journal will be published twice a year, in March and September, and the first will be on March&nbsp;2022.<br><span class="JsGRdQ">Vol. 1. No. 2. September 2022<br></span><span class="JsGRdQ">Deadline : 1 Agustus 2022<br></span><span class="JsGRdQ">Submitted Here :&nbsp;</span><span class="JsGRdQ">http://jurnal.ukdc.ac.id/index.php/LKR/about/submissions<br></span>Focused to Nusantara architecture, Environmental architecture, Postcolonial architecture, architectural technology, and the scope of research topics in other fields of architecture</p> Darma Cendika Catholic University en-US Jurnal Lingkungan Karya Arsitektur 2828-9234 <p>With the receipt of the article by the journal LingKAr and the decision to be published, then the copyright regarding the article will be diverted to Journal of Journal LingKAr. Darma Cendika Catholic University as the publisher of Journal of journal LingKAr hold the copyright regarding all the published articles in this journal.</p> Revitalisasi Pasar Tradisional di Indonesia: Studi Kasus Pasa Ateh Bukittinggi dan Pasar Prawirotaman Yogyakarta https://jurnal.ukdc.ac.id/index.php/LKR/article/view/708 <p>Pasar tradisional memegang peran penting dalam perekonomian dan budaya Indonesia. Namun, seiring waktu, banyak pasar tradisional menghadapi tantangan seperti infrastruktur yang kurang memadai, persaingan dengan pasar modern, dan perubahan perilaku konsumen. Revitalisasi pasar tradisional menjadi sebuah strategi penting untuk meningkatkan daya saing dan mempertahankan eksistensi pasar tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis revitalisasi Pasar Ateh Bukittinggi dan Pasar Prawirotaman Yogyakarta dengan menelaah pendekatan yang digunakan, meliputi intervensi fisik, strategi pengelolaan, serta dampaknya terhadap pedagang dan perekonomian lokal. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus kualitatif dengan mengumpulkan data melalui studi literatur, dokumentasi, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa revitalisasi kedua pasar tersebut telah memberikan dampak positif, terutama dalam hal peningkatan infrastruktur, penataan pedagang, dan estetika pasar. Namun, terdapat beberapa tantangan yang masih dihadapi, seperti penyesuaian pedagang terhadap sistem baru dan persaingan dengan pasar modern. Penelitian ini menyimpulkan bahwa revitalisasi pasar tradisional perlu dilakukan secara berkelanjutan dan holistik dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan untuk mencapai keberlanjutan dan dampak yang optimal.</p> Yudhi Baghas Prakoso Andarita Rolalisasi Copyright (c) 2025 Yudhi Baghas Prakoso http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-02-23 2025-02-23 4 1 1 8 10.37477/lkr.v4i1.708 Analisis Kelengkapan Fasilitas Terminal Tipe B Landungsari Berdasarkan Standar Regulasi di Indonesia https://jurnal.ukdc.ac.id/index.php/LKR/article/view/714 <p>Transportasi adalah sarana pendukung mobilitas bagi manusia dan barang. Salah satu komponen sistem transportasi ialah terminal yang berperan sebagai area singgah sejenak kendaraan umum serta pengendali dan pengatur arus lalu lintas penumpang maupun barang. Penelitian ini berfokus pada fasilitas Terminal Landungsari. Tujuan dari penelitian ini sebagai bahan evaluasi kesesuaian fasilitas pada Terminal Landungsari berdasarkan standar yang tercantum pada Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 24 Tahun 2021. Pendekatan kualitatif deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan studi kasus yang melibatkan pengumpulan data primer melalui observasi, wawancara serta data sekunder mellalui studi literatur. Pada Terminal Landungari sudah tersedia fasilitas utama dan penunjang, namun terdapat beberapa fasilitas yang belum sesuai dengan standar. Hal ini menyebabkan penggunaan fasilitas terminal yang terbatas jika tidak dilakukannya pengoptimalan. Kesimpulan penelitian ini menekankan perlunya penambahan serta pengembangan fasilitas terminal agar sesuai dengan standar yang ditetapkan serta dapat meningkatkan kenyamanan dan kemudahan pengguna dalam beraktivitas di Terminal Landungsari.&nbsp;</p> Eka Sari Cahyaningrum Suko Istijanto Dadoes Soemarwanto Copyright (c) 2025 EKA SARI CAHYANINGRUM http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-02-25 2025-02-25 4 1 9 20 10.37477/lkr.v4i1.714 Kriteria Pemilihan Tapak Pada Perancangan Fasilitas Konservasi Terumbu Karang di Pulau Bawean https://jurnal.ukdc.ac.id/index.php/LKR/article/view/718 <p>Fasilitas konservasi terumbu karang di Pulau Bawean memiliki tujuan utama untuk menjaga kelestarian ekosistem laut yang memiliki nilai ekologis tinggi. Pemilihan lokasi yang tepat merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan program konservasi ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kriteria-kriteria yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tapak untuk fasilitas konservasi terumbu karang, dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Beberapa faktor yang dianalisis mencakup aspek ekologis, sosial, aksesibilitas, infrastruktur, serta kondisi lingkungan sekitar. Selain itu, penelitian ini juga memberikan rekomendasi desain yang dapat memaksimalkan potensi alam dan mengatasi tantangan lingkungan di lokasi terpilih, seperti pemanfaatan angin, sinar matahari, dan pengelolaan air hujan. Diharapkan, fasilitas konservasi ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat perlindungan terumbu karang, tetapi juga sebagai pusat edukasi yang melibatkan masyarakat lokal dalam upaya pelestarian lingkungan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi</p> Wisnu Gesang Wisnu Retno Hastijanti Febby Rahmatullah Copyright (c) 2025 Wisnu Gesang Wisnu, Retno Hastijanti, Febby Rahmatullah http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-02-25 2025-02-25 4 1 21 29 10.37477/lkr.v4i1.718 Analisis Potensi Agrowisata Belimbing Karangsari Sebagai Daya Tarik Di Kota Blitar https://jurnal.ukdc.ac.id/index.php/LKR/article/view/717 <p>Kota Blitar yang dikenal dengan ikon wisata kebangsaannya, oleh karena itu memerlukan pengembangan objek wisata pendukung untuk meningkatkan daya tarik wisatawan. Salah satu destinasi potensial adalah Agrowisata Belimbing Karangsari, berada di Kel. Karangsari, Kec. Sukorejo, sekitar 2 km dari pusat kota Blitar. Destinasi ini mengusung konsep wisata berbasis pertanian dan edukasi, menawarkan pengalaman unik berupa kegiatan memetik dan mencicipi buah belimbing langsung dari pohonnya. Penelitian ini menerapkan metode deskriptif kualitatif untuk mengevaluasi potensi wisata kawasan tersebut sebagai daya tarik utama. Analisis dilakukan dengan mengacu pada tiga aspek, meliputi hal-hal yang dapat dilihat, hal-hal yang dapat dilakukan, dan hal-hal yang dapat dibeli. Hasil analisis menunjukkan bahwa perkebunan belimbing yang asri, aktivitas wisata seperti petik buah dan menikmati fasilitas, serta produk olahan belimbing menjadi daya tarik utama kawasan ini. Diharapkan bahwa peningkatan kualitas daya tarik wisata ini dapat memperbesar tingkat kepuasan pengunjung, menarik lebih banyak wisatawan, dan memperluas popularitas kawasan hingga ke tingkat internasional.</p> Nisa Najla Shalsabila Suko Istijanto Ibrahim Tohar Copyright (c) 2025 Nisa Najla Shalsabila, Suko Istijanto, Ibrahim Tohar http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-02-25 2025-02-25 4 1 30 39 10.37477/lkr.v4i1.717 Penerapan Prinsip Desain D.K. Ching pada Bangunan Sessat Agung https://jurnal.ukdc.ac.id/index.php/LKR/article/view/729 <p>Bangunan Sessat Agung adalah pusat komunitas budaya di Islamic Center yang berada di Tubaba, Tulang Bawang Barat, Lampung. Bangunan ini merupakan salah satu contoh arsitektur tradisional yang kaya akan nilai-nilai budaya lokal. Penelitian ini berfokus pada penerapan prinsip-prinsip desain D.K. Ching, yang terdapat pada bangunan Sessat Agung. Penerapan prinsip desain D.K. Ching menjadi landasan penting dalam memahami kualitas visual dan fungsional sebuah karya arsitektur.&nbsp; Prinsip D.K. Ching merupakan salah satu pemikiran teori barat yang cenderung penerapannya pada Arsitektur modern. Sehingga apakah pada bangunan Sessat Agung tidak ada penerapan prinsip desain D.K. Ching? Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan Teknik pengumpulan data menggunakan studi literatur terutama tentang penerapan prinsip desain arsitektur D.K. Ching. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penerapan prinsip desain D.K. Ching yaitu, keseimbangan, proporsi, kontras, dan kesatuan yang terdapat dalam bangunan Sessat Agung. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan lebih dalam tentang menghubungkan teori desain modern dengan warisan arsitektur tradisional Indonesia.</p> Ilham Bani Safari Josephine Roosandriantini Copyright (c) 2025 Ilham Bani Safari, josephine roosandriantini http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-02-25 2025-02-25 4 1 40 49 10.37477/lkr.v4i1.729 Tinjauan Potensi dan Tantangan Pada Penggunaan Bambu Sebagai Bahan Komposit dengan Struktur Berlapis https://jurnal.ukdc.ac.id/index.php/LKR/article/view/732 <p>Penggunaan material bahan bangunan sebisa mungkin selalu bersifat komposit yang artinya tidak hanya dengan satu bahan saja namun lebih kepada penggabungan antar bahan material. Bambu selalu identik dengan material alam yang dapat dengan mudah untuk ditemui dan digunakan baik itu sebagai elemen struktural ataupun arsitektural. Karakteristik bambu yang memiliki kelenturan efektif dapat menjadi bahan utama dari sebuah objek bangunan. Bambu merupakan material yang ramah lingkungan dan berkelanjutan serta memiliki potensi tersendiri yang mempu menahan berbagai gaya. Melalui kajian potensi dan tantangan penggunaan bambu sebagai bahan komposit, bambu memiliki sifat mekanik yang unggul seperti kekuatan tarik dan modulus elastisitas yang tinggi, menjadikannya kandidat yang baik untuk bahan komposit. Dalam penelitian ini, komposit berpenguat serat bambu dengan struktur berlapis diuji untuk sifat tarik, tekan, dan impak. Metode literatur digunakan untuk menghasilkan komposit dengan berbagai konfigurasi lapisan dan ketebalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konfigurasi susunan [+60/0/-60] memiliki kekuatan tarik dan tekan yang lebih baik dibandingkan konfigurasi [+45/0/-45]. Tantangan utama dalam penggunaan bambu adalah kerentanannya terhadap serangan organisme perusak seperti jamur dan serangga. Solusi yang diusulkan termasuk modifikasi permukaan serat bambu dan teknik laminasi untuk meningkatkan kekuatan dan ketahanan komposit. Penelitian ini menunjukkan bahwa dengan rekayasa material yang tepat, bambu memiliki potensi besar sebagai bahan komposit yang kuat, ramah lingkungan, dan dapat didaur ulang.</p> Firdausi Natalia Oktavania Dese Heristama Anugerah Putra Copyright (c) 2025 Firdausi, Natalia Oktavania Dese, Heristama Anugerah Putra http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-02-25 2025-02-25 4 1 50 58 10.37477/lkr.v4i1.732