KEBERSIHAN LINGKUNGAN MELALUI PROGRAM KERJA BAKTI (KKN) DI KAMPUNG WARMON KOKODA KABUPATEN SORONG PAPUA BARAT DAYA

  • Hendrik Pandiangan 1Prodi Ekonomi Pembangunan, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bukit Zaitun Sorong.
  • Nurlela Prodi Akuntansi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bukit Zaitun Sorong.
  • Stely J. Macpal Prodi Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bukit Zaitun Sorong.
  • Ferdinant Nuru Prodi Akuntansi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bukit Zaitun Sorong.
  • Meysel Ch. Sumail Prodi Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bukit Zaitun Sorong.
  • Godeliva Abidoy Prodi Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bukit Zaitun Sorong.
Keywords: Pengabdian masyarakat, Sampah, Gotong royong

Abstract

Gotong royong merupakan bentuk solidaritas sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat yang merupakan nilai kearifan lokal bangsa Indonesia. Kegiatan ini dilakukan di Kampung Warmon Kokoda merupakan bagian dari Kecamatan Mayamuk, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya. Berdasarkan letak geografisnya, wilayah Desa Warmon Kokoda merupakan salah satu wilayah terdekat dengan laut di Kabupaten Sorong, tepatnya di bagian ujung kepala kasuari. Gotong royong terjadi dalam beberapa kegiatan kehidupan untuk kepentingan bersama; seperti gotong royong dalam bentuk gotong royong saat pernikahan, atau khitanan, gotong royong jika terjadi musibah atau meninggalnya salah satu warga, dan gotong royong dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Tradisi pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk kepentingan bersama yang dilakukan secara sukarela atau tanpa pamrih. Setiap individu yang memiliki peran dalam masyarakat harus berpartisipasi aktif dengan mengorbankan kepentingan pribadi. Nilai gotong royong dalam tradisi pengabdian masyarakat ini telah menjadi karakter bangsa yang diturunkan secara turun temurun oleh para pendahulu kita yang kaya akan nilai-nilai pendidikan. Namun, di era globalisasi saat ini, tradisi pengabdian masyarakat yang manfaatnya penting untuk pewarisan nilai-nilai luhur bangsa kini semakin kabur. Nilai gotong royong tampaknya mengalami pasang surut dalam kehidupan masyarakat saat ini. Sehingga diharapkan tradisi bakti sosial ini dapat bertahan sebagai bentuk gotong-royong yang dilestarikan. Menyokong tradisi ini tidak terlepas dari peran masyarakat dalam membangun rasa kebersamaan, persatuan, dan kepedulian sosial. Agar orang-orang terpelajar tidak menjadi individualistis, melainkan memprioritaskan kepentingan umum untuk bangsa dan negaranya.

Kata kunci: Pengabdian Masyarakat, Sampah, Gotong royong.

Published
2024-12-30