Analisis Perbedaan Beta Pada Perusahaan Perbankan Dan Perusahaan Manufaktur

  • Anita Permatasari Universitas Katolik Darma Cendika
Keywords: capital asset pricing model ; excess return pasar ; excess suku bunga deposito 3 bulanan ; excess suku bunga deposito 6 bulanan

Abstract

Pasar modal memiliki peranan penting dalam menunjang perekonomian, sehingga sering kali pasar modal dapat dijumpai di banyak negara. Dengan kondisi pasar saham maupun perekonomian yang selalu berubah-ubah, menyebabkan ketidakpastian bagi investor untuk mendapatkan keuntungan, sehingga hampir semua investasi mengandung risiko. Risiko yang disebabkan disebabkan oleh pergerakan pasar agregat, dimana saham bergerak tergantung dari pergerakan pasar, yang dikenal dengan istilah Beta (β). Beta dapat diuji dengan menggunakan model Capital Asset Pricing Model (CAPM). Pada model Capital Asset Pricing Model, beta diartikan sebagai pengukur volatilitas return suatu sekuritas terhadap return pasar.  Oleh karena itu sebelum melakukan investasi investor harus selalu memperhatikan dan mempertimbangkan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi besarnya risiko yang ditanggungnya. Salah satu faktor yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan oleh investor adalah tingkat suku bunga deposito. Mengingat industri perbankan juga sangat mempengaruhi perkembangan ekonomi suatu negara dan hampir seluruh transaksi ekonomi selalu berhubungan dengan bank. Penelitian ini mencoba untuk menganalisis perbedaan risiko-risiko sistematis pada perusahaan perbankan dan perusahaan manufaktur: uji validasi Capital Asset Pricing Model di Indonesia periode 2003 - 2006. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara excess return pasar terhadap excess return individual pada perusahaan perbankan dan perusahaan manufaktur, sedangkan excess suku bunga deposito,baik excess suku bunga deposito 3 bulanan dan excess suku bunga deposito 6 bulanan tidak memiliki pengaruh terhadap access return individual, baik pada perusahaan perbankan maupun pada perusahaan manufaktur. Hasil kedua dari penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan antara beta excess return pasar, beta excess suku bunga deposito 3 bulanan dan beta excess suku bunga deposito 6 bulanan, baik pada perusahaan perbankan dan perusahaan manufaktur. Selain itu hasil penelitian ini juga menyebutkan Capital Asset Pricing Model pada perusahaan manufaktur lebih valid bila dibandingkan dengan Capital Asset Pricing Model pada perusahaan perbankan.

Author Biography

Anita Permatasari, Universitas Katolik Darma Cendika

Fakultas Ekonomi Prodi Akuntansi

Published
2009-07-31
How to Cite
Permatasari, A. (2009). Analisis Perbedaan Beta Pada Perusahaan Perbankan Dan Perusahaan Manufaktur. BIP’s JURNAL BISNIS PERSPEKTIF, 1(2), Hal 1- 15. https://doi.org/10.37477/bip.v1i2.117
Section
Articles