Pemanfaatan Sumber Daya Alam dalam Rancangan Bangunan Tempat Cuci Mobil
Abstract
Saat ini banyak bangunan yang telah didirikan dan menyebabkan berbagai masalah lingkungan. Hal ini dikarenakan adanya pembangunan yang kurang tepat atau kurang memperhatikan dampaknya yang ditimbulkan terhadap alam sekitar, contohnya seperti banyaknya pemakaian kaca pada bangunan, memaksimalkan penggunaan lahan untuk bangunan tanpa memikirkan pentingnya keberadaan penghijauan, berkurangnya daerah resapan air, dan penggunaan energi yang berlebihan. Berbagai permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan cara penghematan energi pada bangunan, orientasi bangunan yang benar, serta pemilihan penggunaan material bangunan secara tepat. Oleh karena itu, pemanfaatan sumber daya alam seharusnya dapat dipikirkan secara mendalam pada pembangunan, sehingga dapat meminimalkan penggunaan energi berlebih dalam suatu bangunan. Selain itu, rancangan arsitektur pada suatu bangunan juga harus mempertimbangkan berbagai faktor, contohnya seperti faktor cuaca, letak, area penghijauan, dan sebagainya. Secara bentukan bangunan bukan hanya memiliki tampilan yang menarik, tetapi juga mempunyai fungsi yang dapat menguntungkan semua pihak, baik manusia itu sendiri maupun sekitarnya. Metode penelitian dilakukan dengan pengamatan dan mengumpulan data terkait arsitektur dengan sumber daya yang dapat diperbaharui. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa pemanfaatan sumber daya yang dapat diperbaharui mampu mengurangi tingkat penggunaan energi dalam bangunan.
References
Ariyani, F., & Kusumaningrum, R. (2016). Hubungan Jenis Atap dengan Suhu dan Kelembapan Kamar Tidur di Desa Karangmangu RW 01 Kecamatan Baturraden Kabupaten Benyumas Tahun 2015. 35(September), 198–201.
Hidayat. (2011). Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Kelembagaan Lokal. Citra Lekha, 0(1), 19–31.
Isard, W. (1972). Ecologic-economic analysis for regional development.
Kholiq, A., & Hidayat, M. S. (2016). Pengaruh Bentuk Atap Terhadap Karakteristik Thermal Pada Rumah Tinggal Tiga Lantai. Vitruvian: Jurnal Arsitektur, Bangunan, Dan Lingkungan, 5(3), 265317.
Manado, K. D. I., & Massie, F. Y. (2018). Penerapan Konsep Green Building Pada Industri Jasa. 6(8), 553–558.
Pontoh, N. K., & Sudrajat, D. J. (2009). Hubungan Perubahan Penggunaan Lahan Dengan Limpasan Air Permukaan. Perencanaan Wilayah Dan Kota, 16(3), 44–56.
Sari, D. Y., & Parhastuti, D. M. (2013). Bangunan Masa Depan Indonesia yang Bersinergi dengan Lingkungan. Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia, 6(2), 1–14. https://doi.org/10.32315/jlbi.6.2.95
Surjana, T. S., & Ardiansyah, A. (2013). Perancangan Arsitektur Ramah Lingkungan : Pencapaian Rating Greenship GBCI. Jurnal Arsitektur Universitas Bandar Lampung, 2(3), 1–14.
Wibowo, A. P. (2017). Kriteria Rumah Ramah Lingkungan (Eco-Friendly House). Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan, 1(1), 1–10.
With the receipt of the article by the journal LingKAr and the decision to be published, then the copyright regarding the article will be diverted to Journal of Journal LingKAr. Darma Cendika Catholic University as the publisher of Journal of journal LingKAr hold the copyright regarding all the published articles in this journal.