Pemanfaatan Ruang Pada Rumah Joglo Sebagai Griya Dedaharan Pendukung Desa Ekonomi Kreatif

  • Intan Kusumaningayu Universitas 17 Agustus 1945
  • Hanie Teki Tjendani Universitas 17 Agustus 1945
Keywords: Rumah Joglo, Penginapan, Rumah Makan, Ruang Baca, Desa Wisata Pendidikan

Abstract

Rumah Joglo merupakan salah satu kekayaan budaya Arsitektural Indonesia memiliki nilai
filosofi sangat dalam. Kedalaman makna tersebut tersirat dari bentuk elemen-elemen yang membangun
bagian-bagian rumah itu. Selain nilai sakral yang terkandung didalamnya, Rumah Joglo adalah simbol
dari keseimbangan dengan lingkungan, keseimbangan hubungan dengan sesama manusia (vertical)
dan hubungan dengan Tuhan (horizontal). Soko guru sebagai simbul kekuatan didukung dengan
elemen-elemen lainnya ditinjau dari bidang ilmu Teknik Sipil sudah memenuhi persyaratan dan
menggunakan prinsip perletakan sendi dan rol yang akan kuat dalam menerima beban gempa yang
sewaktu-waktu dapat terjadi. Seiring berjalannya waktu karena keunikan yang dimiliki, Rumah Joglo
banyak disukai sebagai objek dan pendukung dalam pengembangan ekonomi di sektor wisata.
Demikian pula dengan kondisi di Desa Minggirsari dimana terdapat 10 Rumah Joglo yang berpotensi
untuk dijadikan obyek pendukung bagi perkembangan Desa Minggirsari sebagai Desa Wisata
Pendidikan. Dari hasil penelitian ini didapat 3 Rumah Joglo yang akan dilakukan pengembangan dan
perencanaan alih fungsi tanpa mengorbankan pakem Rumah Joglo itu sendiri. Perencanaan dilakukan
dengan tetap memberikan ruang kepada pemilik / ahli waris yang masih menempati rumah tersebut.
Masingmasing Rumah Joglo akan difungsikan sebagai penginapan, rumah makan dan ruang baca
untuk mendukung Desa Wisata Pendidikan di Desa Minggirsari.

References

G. O. I. Cahyandari, “TATA RUANG DAN ELEMEN ARSITEKTUR PADA RUMAH JAWA DI YOGYAKARTA SEBAGAI WUJUD KATEGORI POLA AKTIVITAS DALAM RUMAH TANGGA,” J. Arsit. KOMPOSISI, vol. 10, no. 2, 2017, doi: 10.24002/jars.v10i2.1064.

S. Subiyantoro, “Rumah Tradisional Joglo dalam Estetika Tradisi Jawa (Joglo Traditional house in Javanese Aesthetic),” Bhs. Dan Seni, vol. 39, no. 1, 2011.

A. Pratama, Y. A. Djalari, and S. K. Laksemi, “Perbandingan Rumah Joglo di Jawa Tengah Dalam Lingkup Cagar Budaya (Studi Kasus: Omah UGM dengan nDalem Purwodiningratan)(,” J. Seni dan Reka Ranc. J. Ilm. Magister Desain, vol. 1, no. 1, 2018, doi: 10.25105/jsrr.v1i1.3879.

D. M. Mainah, “Filosofi dan Pengaruh Konstruksi Rumah Joglo Terhadap Gempa Bumi di Desa Jagalan Kecamatan Banguntapan Kabupaten Bantul,” 2017.

Y. P. Prihatmaji, “PERILAKU RUMAH TRADISIONAL JAWA "JOGLO" TERHADAP GEMPA,” Dimens. (Journal Archit. Built Environ., vol. 35, no. 1, 2007.

R. A. Sudirman and H. Wahyuningsih, “PENGARUH KENYAMANAN THERMAL PADA RUMAH TINGGAL DENGAN KONSEP JOGLO DI YOGYAKARTA,” JAS J. Archit. Students, vol. 1, no. 2, 2020, doi: 10.31101/jas.v1i2.1193.

A. P. Sulistyani, V. Windasari, I. W. Rodiyah, and N. E. Muliawati, “EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA RUMAH ADAT JOGLO TULUNGAGUNG,” Media Pendidik. Mat., vol. 7, no. 1, 2019, doi: 10.33394/mpm.v7i1.1537.

S. Sumardiyanto, A. Antariksa, and P. Salura, “MAKNA RUANG PUBLIK PADA RUMAH TRADISIONAL MASYARAKAT JAWA KASUS STUDI: DESA JAGALAN KOTAGEDE YOGYAKARTA,” NALARs, vol. 15, no. 1, 2016, doi: 10.24853/nalars.15.1.1-12.

Published
2023-02-27