Penerapan Critical Regionalism Pada Bangunan Marika Alderton House dan Museum Tsunami Aceh

  • Fransiska Maria Regina universitas katolik darma cendika
  • Josephine Roosandriantini universitas katolik darma cendika
Keywords: Penerapan, Critical Regionalism, Marika Alderton House, Museum Tsunami Aceh

Abstract

Regionalisme memiliki 2 macam yaitu Vernakularisme yang bentukannya dibatasi skala dan fungsi dan terdapat juga regionalisme modern yang penekannya pada bentuk dan materialnya. Critical regionalism masih tetap meneruskan tradisi seperti yang ada pada regionalism tetapi lebih banyak mengikuti unsur modernisasi. Glenn Murcutt memiliki teori yang sesuai dengan critical regionalism yaitu terdapat identitas serta kearifan lokal, selain itu juga kontekstual, dengan sustainable architecture, serta high tech culture yang turut berperan, dan desain bangunan haruslah ramah lingkungan. Rumusan masalah tentang bagaimana penerapan yangcritical regionalism pada bangunan Marika Alderton Housed dan Museum Tsunami Aceh. Dengan metode penelitian deskriptif kualitatif melaluli tinjauan literature. Penerapan critical regionalisme adalah pada bangunan Marika Alderton House di Australia yang mengambil nilai tradisional masyarakat Aborigin dan material prefebrikasi ramah lingkungan. Bangunan yang kedua adalah penerapan pada Museum Tsunami Aceh yang ada di Indonesia dengan tema Escape Hill sebagai kenangan atas peristiwa Tsunami Aceh. Kearifan local yang diambil adalah konsep rumah tradisional yang berupa panggung dan tarian saman sebagai secondary skin. saran yang penulis ajukan ialah hendaknya penelitian selanjutnya memperdalam  dan mengembangkan ruang lingkup tentang penerapan teori critical regionalism agar menjadi optimal dalam mendapatkan data yang diperlukan.

Author Biographies

Fransiska Maria Regina, universitas katolik darma cendika

Prodi Arsitektur
Fakultas Teknik

Josephine Roosandriantini, universitas katolik darma cendika

Prodi Arsitektur
Fakultas Teknik

References

Cookson, M. D., & Stirk, P. M. R. (2019). 済無No Title No Title No Title. 67–78.

Dafrina, A. (2019). Penerapan Arsitektur Metafora Pada Museum Tsunami Aceh Di Banda Aceh. Jurnal Arsitekno, 2(2), 1. https://doi.org/10.29103/arj.v2i2.1207

Dzauqiah, V., Setiawan, A. F., Ramadhanti, A. R., Setiawan, D. T., & Ekomadyo, A. S. (2018). Glenn Murcutt: Maestro Harmonisasi Lingkungan pada Rancangan Arsitektur. C123–C128. https://doi.org/10.32315/ti.7.c123

Flaiban, V. (2019). The Vernacular Roots Vernacular Architecture as a Leader to the New Sustainable Dwelling. Journal of A Sustainable Global South, 3(2), 6. https://doi.org/10.24843/jsgs.2019.v03.i02.p02

Pemikiran, P., Arsitektur, M. S., Teknik, J., & Mada, G. (2016). Critical Regionalism : Glenn Murcutt.

Rohmawati, A. S., Roychansyah, M. S., & Hatmoko, A. U. (2007). Identifikasi Pendekatan Regionalisme Dalam Arsitektur Hotel Kontemporer Di Yogyakarta. Seminar Nasional “Kearifan Lokal Dalam Keberagaman Untuk Pembangunan Indonesia,” 43–50.

Sunardi, B. (2021). Penerapan Paham Critical Regionalism pada Bangunan Sessat Agung. Bandung: Universitas Katolik Parahyangan.

Subandi. (2011). Deskripsi Kualitatif Sebagai Satu Metode Dalam Penelitian Pertunjukkan. Jurnal Harmonia, 173-179.

Widiarti, R., Arsitektur, D., Teknik, F., & Utara, U. S. (2015). Penerapan Arsitektur Tradisional Aceh Pada Museum Tsunami Aceh.

Wihardyanto, D., & Sherlia. (2011). Perkembangan Konsep Regionalisme Kritis Kenneth Frampton. JA! Jurnal Arsitektur Bandar Lampung, 23-36.

Published
2024-09-23